Kisah Para Pegawai di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang Terancam Gulung Tikar
Gaji Rp 500 Ribu, Semprot Antijamur Rp 15 JutaKamis, 31 Maret 2011 – 08:08 WIB
"Tapi, pengunjung tidak boleh masuk ke sini. Mereka hanya menyerahkan keperluannya kepada petugas, nanti petugas yang mencarikan ke dalam," kata Kepala Pelaksana PDS H.B. Jassin Ariyani Isnamurti saat ditemui di gedung PDS.
Ruang di balik meja lobi itu adalah "harta" PDS H.B. Jassin sesungguhnya. Di dalam ruang seukuran lapangan futsal itulah diletakkan puluhan ribu koleksi dokumen sastra yang dikumpulkan sejak 1930 sampai sekarang. "Barangkali, ini pusat dokumen sastra terbesar sedunia," kata Ariyani lantas terkekeh.
Rang tersebut dipenuhi rak-rak buku yang berbaris rapi. Hanya tersisa ruang lapang selebar kurang dari satu meter di tengah untuk lalu lalang petugas. Buku-buku di rak itu berwarna sama: cokelat lusuh dan sedikit lapuk.