Kisah Pelajar Australia yang Tinggal di Yogyakarta Terdampar di Kamboja
Menurut Benson salah satu hal yang menguntungkan baginya saat ini adalah dia bisa mengunjungi Candi Angkor Wat yang sepi, dimana biasanya ribuan orang berkunjung ke setiap harinya.
"Hampir tidak ada orang sama sekali," katanya.
"Ketika kami membeli karcis, mereka mengatakan hanya 30 karcis yang terjual hari itu, padahal biasanya yang datang ribuan orang sebelum pandemi.
"Perekonomian di sana betul-betul terpuruk."
Benson mengatakan usaha lain seperti misalnya pengendara tuk-tuk (semacam becak) juga mengalami kesulitan.
"Semua orang berusaha mencari kerjaan sampingan jadi penjaga malam atau buruh bangunan," katanya.
"Ini sangat berdampak terhadap warga Kamboja yang menggantungkan diri pada pariwisata."