Kisah Penjual Kursi Bambu Paling Sepuh di Ternate: Kalau Sampai Sudah Allahu Akbar...
Langkah Kakinya Mulai Terseok-seokMinggu, 17 Januari 2016 – 07:35 WIB
“Kalau saya tidak kerja, terus cucu minta uang untuk jajan, mau ambil dari mana untuk dikasih?” ujarnya.
Mahmud sendiri tak pernah berharap yang muluk-muluk mengenai hidupnya. Cukuplah cucu-cucunya sehat dan bisa bersekolah melebihi dirinya dan anak-anaknya. Anak-anak Mahmud sendiri rata-rata adalah petani. Meskipun sedikit, ia senang bisa membantu meringankan beban mereka.
Mahmud bertekat untuk terus memikul rosban berkeliling hingga ia tak sanggup lagi melakukannya. ”Kalau sampai sudah Allahu akbar (dipanggil Yang Maha Kuasa, red), baru berhenti jualan. Selama masih hidup ya berarti tetap keliling,” pungkasnya.(kai/fri/jpnn)