Kisah Petani Buah Naga, Sempat Tertipu karena tak Bisa Baca Tulis, Kini...
‘’Kalau untuk melayani permintaan pengunjung yang datang masih kurang, karena banyak yang mau beli, tapi saya lebih mengutamakan permintaan pusat perbelanjaan karena mereka siap menampung berapapun dan kapanpun saya panen. Jadi saya utamakan mereka karena ini menyangkut kepercayaan,’’ ungkapnya.
Buah naga ini ia jual dengan harga Rp 50 ribu/kg. Biasanya 1 kg isi 2 atau 3 buah. ‘’Terkadang pusat perbelanjaan sampai telepon-telepon minta stok ditambah karena cukup laris dibandingkan buah lain. Tapi ya bagaimana lagi kalau belum saatnya panen ya belum bisa dipetik,’’ujarnya.
Menyikapi tingginya permintaan, ia bersama teman-teman sedang menyiapkan 1 hektar lahan untuk ditanami buah naga lagi .
‘’Untuk sekarang memang masih sedikit petani yang jual Buah Naga di Arso 14 saja hanya 4 orang dan semua adalah adik-adik saya yang saya ajak untuk menanam Buah Naga,” tuturnya.
Ditambahkan, Buah Naga ini ada yang merah dan ada yang putih. Namun ia memilih menanam Buah Naga yang merah karena di pasaran Buah Naga putih kurang diminati pembeli.
Sementara itu, Pimpinan Rumpin Papua Penuh Damai, ibu Sarah, mengakui bahwa para petani ini dulu sempat tertipu oleh orang yang tinggal di Rumah Pintar miliknya.
Namun pria berinisial WHS itu kini telah dikeluarkan dari Rumpin sejak Desember 2015 lalu. Pria yang datang tanpa tanda pengenal atau identitas KTP itu, memang sempat memanfaatkan Rumpin untuk kepentingan pribadinya.
“Dia datang dan tinggal di Rumpin, tanpa sepengetahuan saya selaku pemilik dan pimpinan lembaga ini,”ujarnya.