Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (2-Habis)

Bukukan Penyelamatan dalam Miracle of Flight

Sabtu, 08 Agustus 2009 – 06:14 WIB
Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (2-Habis) - JPNN.COM
Foto : Skyscrapercity.com
Rozaq juga sering menasihati pilot lain agar mau berbagi dengan sesama. "Kadang, karena gajinya tinggi, gaya hidup pilot menjadi berlebihan. Bahkan, seperti artis. Padahal, ada hak-hak orang lain yang harus diberikan. Misalnya, zakat atau infak," paparnya.

  

Di koperasi yang dipimpinnya, setiap tahun menyisihkan 2,5 persen dari SHU (sisa hasil usaha) untuk kegiatan amal dan pengentasan anak-anak yatim piatu. "Alhamdulillah, pada 2008 lalu, SHU kami sekitar Rp 5 miliar," kata pengurus yayasan Al Ikhlas di samping rumahnya itu.

 

Dari pernikahannya dengan Istiqomah  (mantan pramugari dan rekan kursusnya saat pendidikan), Rozaq dikaruniai lima anak. Firstnanda Mochammad Aris, Sania Dara Afiati, Triyan Roys Satria, Rizky Hidayatullah, dan Nurul Azima Rizkiya. Jejaknya sebagai pilot diikuti putra ketiganya, Triyan, yang diwisuda sebagai penerbang di STP Curug Juni lalu. Kini dia menjalani pelatihan sebagai pilot baru Garuda Indonesia. Rozaq hanya tersenyum ketika ditanya apakah tidak khawatir putranya mengalami hal seperti yang menimpanya tujuh tahun lalu. "Sebelum dia memilih karir sebagai pilot, sudah saya jelaskan enak dan tidak enaknya. Yang jelas, saya wanti-wanti benar agar selalu ingat Allah di mana pun berada," katanya.

  

Rozaq, tampaknya, tidak bisa melupakan Jawa Pos. Dua hari setelah peristiwa di Sungai Bulukan itu, dia memberikan wawancara eksklusif di rumahnya,  Cipondoh Permai. Itulah momen pertama Rozaq bicara blak-blakan kepada media setelah mengurung diri karena shock.  "Saya juga heran bagaimana Mas Bahari (wartawan Jawa Pos yang mewawancarainya waktu itu, Red) menemukan saya. Apa sekarang dia masih gondrong?" katanya, lalu tertawa. (*/cfu)

Dunia penerbangan hampir pasti masih ingat peristiwa pada 16 Januari 2002. Kapten pilot Abdul Rozaq mendaratkan pesawat Boeing 737-300 milik Garuda

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close