Kisah Polisi yang Dikira Begal, Motornya Diseret Mobil Sampai Jauh
jpnn.com - SURABAYA - Kecelakaan di Jalan Prof Dr Moestopo, Surabaya pada Selasa (14/7) lalu yang melibatkan anggota Sabhara Polrestabes Surabaya memasuki babak baru. Pengemudi mobil Hyundai Avega, yakni Arfan Satrio Aji, 17, dan keluarganya akan melaporkan Aiptu Suwarno ke propam. Menurut pihak keluarga, Aiptu Suwarno telah menyalahi aturan tugas.
Ditemani keluarganya, Arfan menceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya kepada Jawa Pos. Dia mengaku, sebelum menyeret motor L 1795 DS milik Aiptu Suwarno, mobilnya berhenti.
Ketika itu dia sedang mengobrol dengan teman perempuannya, Olivia Cali Lesmana, 17. "Tiba-tiba, ada yang mengetuk keca mobil. Orangnya bawa senter," ucapnya.
Seingatnya, orang yang diduga Aiptu Suwarno itu memakai jaket. Motornya diparkir melintang. Arfan kaget. Dalam benaknya, orang yang mengetuk kaca pintu mobilnya hendak berbuat jahat. Seketika itu dia bergegas pergi.
Versi Arfan, dirinya tidak sampai menabrak Aiptu Suwarno. Karena itu, bila ada yang menyebut Aiptu Suwarno terpental, dengan tegas dia menyangkalnya.
Soal mobilnya yang menyeret motor polisi hingga jauh, dia sama sekali tidak sadar. Mobil yang dikendarai seakan melaju biasa seperti tidak ada sesuatu yang mengganjal di bawah kolongnya. "Saya tidak sadar bahwa nyeret motor. Cuma kedengaran suara. Saya kira itu juga berasal dari mesin mobil saya," kata Arfan.
Nah, ketakutan Arfan terhadap begal makin menjadi saat mobilnya melaju di sekitar Jalan Gerbong. Ketika itu ada motor yang mengejarnya. Pengemudinya berambut gondrong dan sempat menendang mobilnya. Secara otomatis, Arfan pun menambah kecepatan mobil.
"Jadi, saya itu tidak kabur, Mas. Waktu itu saya dikejar orang. Saya pun takut," jelasnya. "Saya khawatir itu begal atau geng motor. Saya kan khawatir kejadiannya sama kayak DJ Aditya yang dikeroyok geng motor," lanjutnya.