Kisah Remaja Australia 14 Tahun Membuka Bisnis Pakaian
Semua proses, mulai dari mencelup warna, mencetak sablon, hingga memasarkan, ia lakukan sendirian. Produksinya mencapai 30 kaos dan topi dalam waktu seminggu.
Untuk masalah pemasaran, ia memanfaatkan teknologi internet dan jejaring sosial, seperti Facebook dan Instagram.
Loki mengaku kalau ia tidak punya pengetahuan sama sekali soal berdagang dan pemasaran. Dan menurutnya ini adalah hal yang sulit dalam menjalankan bisnisnya.
"Saya belajar selama dua bulan lewat internet, mencari lewat Google atau melihat-lihat video di YouTube untuk mendapatkan pengetahuan [soal pemasaran]," jelas Lachlan.
Kini, beberapa produknya sudah bisa ditemukan di toko-toko pakaian di Australia. Beberapa juga dipasarkan ke luar Australia.