Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki
Percaya Diri, karena Sudah Mahir Mendaki Gunung dan Memanjat MallRabu, 03 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Niat untuk mengulang di SMA lain ternyata juga gagal. Sabar tidak diterima di sejumlah SMA yang dilamar. Dia sempat putus asa kala itu. Praktis, sehari-hari, dirinya hanya bisa berdiam diri di rumahnya di kawasan Jebres, dekat Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo.
"Banyak teman kampung yang tidak menyapa saya. Rata-rata, mereka pakewuh (sungkan, Red) kalau saya nanti tersinggung," kisahnya.
Meski "dijauhi" teman kampung, Sabar beruntung karena kenal dengan sejumlah mahasiswa UNS yang kos di dekat rumahnya. Dari situlah keinginannya melanjutkan hobi mendaki gunung muncul kembali.