Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Sarung Untuk Affandi yang Telanjang, dan Topi dari Blanco

Sabtu, 16 Januari 2016 – 05:18 WIB
Kisah Sarung Untuk Affandi yang Telanjang, dan Topi dari Blanco - JPNN.COM
Antonio Blanco (kiri) dan Usman Nabhan. Repro foto dok Keluarga Nabhan

Pada masanya, Usman Nabhan adalah seorang kolektor ternama yang jadi jujukan banyak pelukis negeri ini. Selain taste-nya yang tinggi, dia juga mampu menghargai karya perupa dengan harga yang pantas. Sehingga tak heran banyak pelukis yang kemudian mendatangi rumahnya untuk menjual karya.

Karena saat itu Usman tidak memegang uang cash, pria berdarah Arab yang memiliki usaha percetakan itu kemudian menyuruh pegawainya melakukan tagihan ke beberapa kolega. ”Pak, sembari menunggu pegawai saya menagih, bagaimana kalau Pak Affandi nginap saja dulu di Surabaya. Nanti saya carikan penginapan,” kata Usman yang dijawab setuju dari Sang Maestro.

Kedatangan Affandi bukanlah yang pertama. Keakraban keduanya sudah begitu terlihat. Usai menyantap sarapan di depot yang tak jauh dari sana, keduanya pun meluncur ke rumah Usman yang terletak di kawasan Surabaya Utara juga.

Hanya beristirahat sebentar, Affandi kemudian meminta ruangan khusus dan kanvas untuk melukis. Karena tak ingin mengganggu tamunya berkarya, Usman meninggalkan Affandi yang tengah bergulat dengan kuas dan cat.

Namun, betapa kagetnya Usman saat beberapa jenak waktu masuk kembali ke ruangan tersebut. Affandi dalam kondisi telanjang! Ya benar-benar telanjang.

”Ketika ditanya paman, Affandi saat itu hanya menjawab memang jika sudah kadung berkutat dengan lukisan, dia suka gerah dan memilih menanggalkan pakaiannya,” cerita Hamid yang kini mewarisi hobi sang paman mengkoleksi lukisan.

Karena tidak mau mengganggu kenyamanan tamunya, Usman kemudian membiarkan Affandi melukis dengan cara tersebut. Namun, agar tetap enak jika ada keluarganya yang masuk, Usman kemudian memberikan  sarung pada Affandi. ”Sejak saat itu pak Affandi sering terlihat menggunakan sarung saat sedang melukis,” kata Hamid.

Kisah lain Usman dan para perupa datang dari Antonio Blanco, pelukis ternama dunia keturunan Spanyol yang menetap di Bali. Persahabatan Usman dan Blanco juga terjalin cukup lama. Itu tak lepas dari kegemaran Usman yang sering berpelesir menemui para seniman, khususnya pelukis. Dan, Blanco adalah salah satu orang yang selalu dia temui saat pergi ke Bali.

Jarum jam belum mantap menunjukkan pukul 7 pagi, saat seseorang dengan pakaian putih lusuh duduk di emperan sebuah toko buku di kawasan Surabaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close