Kisah Sedih Rahmat, Lidahnya Digerogoti Kanker, Istri Menangis
Saat penyakitnya semakin parah, Rahmat akhirnya dibawa kembali berobat ke RSUD Dr. M. Yunus. Dari situlah kahirnya Rahmat divonis menderita kanker lidah stadium empat.
Pihak keluarga sangat terpukul. Rahmat harus dirujuk ke rumah sakit di Palembang untuk melakukan operasi dengan total biaya Rp 20 juta.
“Kemana kami harus mencari uang sebanyak itu, untuk makan sehari-hari saja kadang cukup kadang tidak,” ungkap Asmara, sedih.
Sebelum menderita kanker, Rahmat bekerja sebagai tukang bersih-bersih sampah di rumah-rumah masyarakat. Pekerjaan tersebut telah ia tekuni selama 10 tahun dengan digaji sebesar Rp 500 ribu.
Penghasilan tersebut adalah mata biaya untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.
Setelah divonis kanker lidah stadium empat, Rahmat hanya pasrah dan banyak menghabiskan waktunya di rumah dan tempat tidurnya.
Lidahnya berangsur-angsur habis akibat kanker dan telah terpotong setengah.
Sang istri, Rahmi (39) terpaksa mengambil alih jabatan tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai pemulung yang berpengahasilan Rp 200 ribu perbulannya.