Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah si Ibu: Saya tak Bisa lagi Menggapai Israfil karena Diempas Ombak...

Senin, 28 Desember 2015 – 06:10 WIB
Kisah si Ibu: Saya tak Bisa lagi Menggapai Israfil karena Diempas Ombak... - JPNN.COM
Suryani (kiri) bersama keluarga korban KMP Marina Baru 2B diundang oleh PT Jasa Raharja Sultra untuk menerima santunan, Sabtu (26/12). Fotografer: Muh Yusuf/Kendari Pos

Bisa jadi karena Siti sudah sangat panik saat itu. ”Setelah menunaikan salat Asar, saya kembali menghubungi handphone mereka secara bergantian. Handphone-nya aktif, tapi tidak diangkat-angkat juga,” kenang Bahrin.

Sekitar pukul 17.30 Wita, warga Konawe, Sultra, itu mencoba menghubungi lagi keduanya, tapi handphone sudah tidak aktif.

”Setelah salat Magrib, saya gelisah dan memutuskan untuk ke Kolaka, mencari informasi. Mayat istri saya ditemukan sekitar pukul 11.00 Wita,” ungkapnya. Adapun jasad Rusdi baru teridentifikasi oleh tim DVI Polda Sultra kemarin.

Bahrin mengaku mendapat firasat kurang bagus sebelum keberangkatan istrinya itu. Awalnya, Siti berencana berangkat ke Pangkep untuk menjenguk keluarga melalui transportasi udara.

Tapi, rencana tersebut batal. Begitu pula rencana berangkat lewat darat. Padahal, menuju Pangkep lewat Siwa, jaraknya cukup jauh. ”Waktu saya antar, juga kok tiba-tiba tali fan belt motor saya rusak,” katanya.

Menurut Jumriana Mandasari Bahrin, anak Siti dan Bahrin, setelah dari Pangkep, sang ibu akan mengunjunginya di Makassar. Jumriana saat ini menempuh pendidikan di Program Studi Bahasa Inggris PPS Unhas, Makassar.

Tapi, Siti tak pernah sampai ke Makassar. ”Padahal, rencananya, kami sama-sama pulang ke Konawe,” ujar Jumriana dengan sedih.

Kalau Jumriana hanya bisa meratapi rencana kepulangannya bersama sang ibu yang kini hanya tinggal kenangan, Suryani tetap memelihara impian bisa melihat Israfil lagi. Kemarin Tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sutra memang mengidentifikasi jenazah dengan nama M. Israp asal Penanggo, Kolaka Timur.

KAPAL KMP Marina Baru 2B perlahan semakin tenggelam, tapi Suryani tak kunjung bisa mengikatkan pelampung ke tubuhnya. Karena itu, dia memerintahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close