Kisah Sial Petani, Dibanting-banting Gajah, Diinjak-injak..Duuh
jpnn.com - BIREUEN - Nasib sial dialami Mahyad (28). Nyawanya nyaris melayang akibat dibanting gajah bergading satu yang mengamuk di perkebunan sawit, Sabtu (23/5) sekira 19.00 WIB.
Rencana pulang ke rumah, harus dibelokan ke rumahsakit karena korban menderita luka-luka dan trauma akibat amukan gajah.
Mahyad, warga Desa Pante Karya Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Bireuen, diamuk gajah saat pulang dari kebun di Panton Luas, bersama tiga rekannya. Lokasi kejadian di perkebunan sawit, dua jam naik sepeda motor dari pusat Desa Pulo Harapan Kecamatan Peusangan Selatan.
Korban Mahyad didampinggi ibunya Nurul Hadi (60) di RS BMC Juli kepada Rakyat Aceh (grup JPNN), Minggu (24/5) menjelaskan, peristiwa nyaris merengut nyawanya terjadi Sabtu (23/5) menjelang magrib. Mahyad bersama tiga temannya Cut Lem, Azmi, Mandra, saat itu jalan mau pulang dari kebun.
Tiba-tiba ada suara lengkingan gajah. Tak sengaja sorotan senter di kepala korban tepat menyorot gajah, setinggi truck Colt Diesel, yang tiba-tiba muncul.
Diduga karena terkejut, binatang terbesar di darat itu langsung menyerang Cut Lem yang berada di depan, namun luput dari serangan karena berhasil menghindar bersama dua warga lainnya. Gajah itu lalu menyerang Mahyad yang memakai baju putih dan senter di kepala.
Gajah menangkap tubuh Mahyad dan diangkat pakai belalainya lalu membanting- banting tubuhnya ke tanah. Dadanya diinjak gajah dan lutut kiri luka kena gading gajah itu.
Gajah baru berhenti menyerang setelah kehilangan jejak korban yang terselimuti gelap karena sentér dan baju putih dipakai Mahyar terlepas dari badan. Gajah masih terus mengamuk dengan baju itu.