Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal
![Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal Kisah WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/abc/normal/2022/03/03/kisah-wni-korban-banjir-australia-bertahan-di-atap-egnj.jpg)
"Dia dibolehkan tinggal tapi dipastikan siap dan aman, selain itu di luar banyak jalan yang sudah terputus," katanya.
Yoyok dan Katie bahkan masih sempat telepon-teleponan, listrik dan air pun masih menyala.
"Tapi kemudian datang angin besar dan hujannya deras sekali. Yoyok baru tidur sekitar jam 2 malam," ujar Katie.
Harus mengungsi ke atap rumah
Yoyok terbangun pukul setengah enam pagi setelah ditelepon oleh ibu mertuanya. Saat dia bangun, air sudah masuk ke dalam rumahnya.
"Kalau ibuku tidak membangunkan dia, bisa hanyut kemana Yoyok, kita tak tahu," ujar Katie.
"Terus dia keluar melihat air sudah naik di rumah, di jalan, air mengalir cepat sekali. Seperti sungai yang benar-benar marah," katanya.
Katie langsung menelepon SES namun tidak ada yang mengangkat. Akhirnya ibunya menelepon 000 yang diarahkan ke Sydney dan mereka menyuruh Yoyok naik ke atap.
Yoyok terlebih dahulu melempar anjingnya ke atap, lantas dia loncat ke dalam banjir dan mencoba menggapai atap tetangganya.