KKB Bunuh Sejumlah Pekerja, Mana Respons Petinggi Papua?
"Betulkah ada bom yang dibuang dari udara? Atau tembakan dari pesawat. Yang kami tahu hanya pengerahan pasukan. Berita yang muncul seolah-olah ada perang besar di sana sampai-sampai gunakan alat perang sperti itu," kata BMD.
Media menurutnya jangan ikut mempublish sesuatu yang belum sepenuhnya benar karena akan menyesatkan pembaca. "Terkait ini pihak cyber crime perlu bekerja ekstra meluruskan apakah informasi yang beredar di medsos dan di-share adalah benar atau tidak,” tambahnya.
Lalu sebagai manusia taat hukum, ia berharap pejabat di daerah termasuk DPRD Nduga mendorong aparat untuk melakukan upaya hukum. Bukan justru memberi informasi yang belum pasti namun seolah-olah sedang terjadi.
“Pemda, DPRD Kabupaten dan tokoh Nduga membantu agar pelaku menyerahkan diri agar tidak berkepanjangan,” pungkasnya.
Sementara itu terkait kasus Nduga ini, Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda memastikan bahwa tak ada perbedaan sikap DPRP dalam merespons kejadian HAM.
BACA JUGA: KKB Sebar Propaganda, TNI Tegaskan tak Ada Penumpasan
Bahkan kata Yunus pihaknya akan membentuk tim untuk mencari tahu persoalan di Nduga ini. “Kami ikut merasakan duka dari kematian para pekerja ini dan kami anggap ini sikap yang tak manusiawi. Tak dibenarkan karena mengambil kewenangan Tuhan dan kami pastikan akan ada tim Pansus yang dibentuk merespons kejadian ini,” tegasnya.
Hanya saja hal tersebut belum dilakukan lantaran kondisi Nduga masih dalam penanganan aparat TNI-Polri. “Kami tak bisa serta merta masuk begitu saja, biarkan aparat bekerja lebih dulu dan setelah kondusif barulah kami akan mencari tahu,” imbuhnya. (jo/fia/ade /nat)