KKB Makin Keji, Wakil Ketua MPR Berduka dan Minta Pemerintah Lebih Tegas
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan berduka, sangat prihatin, serta menyesalkan teror, kekerasan, serta pembunuhan menggunakan senjata oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang belum juga berakhir, bahkan mencapai eskalasi makin tinggi.
Peristiwa terbaru terjadi, Rabu (14/4), yang mana guru, tukang ojek, dan rumah anggota DPRD setempat menjadi korban kekejian KKB. Syarief mengatakan tindak kekeasan ini sudah tidak dapat ditoleransi lagi.
Pimpinan MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat itu lantas meminta pemerintah melakukan tindakan tegas, sekaligus mengevauasi kebijakan penanganan KKB di Papua.
“Sudah saatnya pemerintah memikirkan berbagai skenario kebijakan yang extraordinary menyikapi aksi keji KKB yang tidak kunjung berakhir ini. Alokasi dana otonomi khusus (otsus) yang mencapai Rp127 triliun hingga tahun 2020, ada hal-hal tertentu yang mesti dievaluasi menyikapi persoalan di Papua,” kata Syarief dalam keterangan persnya, Kamis (15/4).
Anggota Komisi Pertahanan DPR RI ini menilai pendekatan ekonomi melalui instrumen dana otsus yang setiap tahun mengalami peningkatan belum menunjukkan hasil optimal.
“Indeks pembangunan manusia yang rendah dan kemiskinan yang tinggi tentu menimbulkan pertanyaan sejauh mana efektivitas pendekatan dana Otsus ini?” tanya anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Syarief menilai pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan lebih menyeluruh. Misalnya, apakah pemerintah di samping akan tetap menggunakan instrumen ekonomi, dan melakukan tindakan tegas atas kondisi ketertiban masyarakat dan keamanan akibat perbuatan teror keji oleh KKB terhadap rakyat di Papua.
Dia mengatakan bahwa kedua pilihan kebijakan ini tenyata belum berhasil, bahkan tindakan teror dan kriminal KKB makin meningkat ke skala yang berbahaya untuk keutuhan NKRI.