Klaim Temukan 125 Honorer K2 Lulus padahal Data Palsu
jpnn.com - BEKASI SELATAN – Ketua Presidium Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI), Mukhlis Setiabudi menuding Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Inspektorat Kota Bekasi, telah melakukan kesalahan cukup fatal.
BKD disebut tidak melakukan verifikasi dan validasi secara serius terhadap data honorer K2.
Mukhlis bakna menilai BKD selama ini menutup diri terhadap pengawasan dari masyarakat.
’’Jika ada peran serta masyarakat, maka dianggap merongrong kebijakan BKD dan biang kerok karena mempersoalkan ketidakadilan mereka,” ujarnya seperti diberitakan Radar Bekasi (Grup JPNN).
Ketika diberikan data dugaan pemalsuan berkas kelengkapan data honorer K2, menurutnya, BKD maupun Inspektorat juga terkesan menganggap enteng.
FPHI menilai, banyak permainan yang terjadi dalam masalah masa kerja honorer K2. Meski belum memenuhi syarat, namun tetap diakomodir dan mendapatkan nomor test. Mukhlis juga curiga ada permainan yakni pemalsuan data usia peserta.
Ketua Komite Guru Bekasi (KGB) itu mengklaim sudah mengantongi data 125 guru honorer yang lulus CPNS, padahal mereka diduga memalsukan dokumen.
’’Minggu ini kami lakukan aksi besar di Pemkot, DPRD Kota Bekasi, dan Kejaksaan dengan membawa data pemalsuan data yang diakomodir dan diumumkan lulus test,” ungkapnya.