KLHK: Bioprospecting Adalah Masa Depan Kita
KLHK menyatakan sebagian besar petani dari 54 desa penyangga langsung menggunakan bahan kimia buatan sebagai penyubur tanaman maupun pembasmi hama.
Praktik yang sudah dilakukan bertahun-tahun ini, dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan ekosistem alam. Baik yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai maupun di luarnya.
Kondisi ini mengundang keprihatinan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Cermai 2015-2017 Padmo Wiyoso. Mulai 2017, dilakukanlah kerja sama penelitian antara Balai Taman Nasional Gunung Ciremai dengan Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB.
Penelitian dilakukan pejabaf fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai dan peneliti dari Laboratorium Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB yang dipimpin Suryo Wiyono.
Sebanyak 37 sampel dikumpulkan dari tanah, akar-akaran, dan daun dari berbagai tanaman untuk mendapatkan mikroba berguna. Berdasar hasil isolasi, uji hemolysis, dan uji hipersensitif, menghasilkan tiga kelompok mikroba yang berguna bagi tanaman.
Pertama, cendawan patogen serangan hama, khususnya kelompok wereng dan kutu-kutuan yaitu cendawan hirsutella sp dan lecanicillium sp. Kedua, isolat bakteri pemacu pertumbuhan (plant growth promoting rhizobacteria / PGPR) yaitu C71 yang mampu meningkatkan panjang akar bibit tomat 42,35 persen. Kemudian meningkatkan daya kecambah 178 persen. PGPR tersebut juga mampu membuat tomat lebih tahan penyakit bercak daun.
Ketiga, bakteri yang paling efektif dalam menekan dampak frost bagi tanaman, yaitu PGMJ 1 (asal Kemlandingan Gunung), dan A1 (asal Anggrek Vanda sp), yang keduanya dengan tingkat keefektifan 66,67 persen.
Uji coba lapangan pada tanaman cabe rawit, tomat, dan terong ungu di Seksi Pengolahan Taman Nasional Wilayah I Kuningan, Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kuningan, sejak Agustus 2018 menunjukkan sejumlah hasil positif. Pun demikian saat uji coba di SPTN Wilayah II Majalengka, pada demplot tanaman padi dan kentang di Desa Bantaragung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.