KLHK Matangkan Persiapan Jelang Pertemuan Triple COPs
jpnn.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal menggelar The Ninth Meeting of the Conference of the Parties to the Rotterdam Convention (COP-9 RC) dan The Ninth Meeting of the Conference of the Parties to the Stockholm Convention (COP-9 SC) pada akhir April ini di Jenewa, Swiss.
Kegiatan itu sendiri bakal dibarengi dengan COP-14 Konvensi Basel, atau biasa disebut dengan pertemuan Triple COPs.
Dalam kegiatan yang digelar dua tahun sekali ini, Indonesia akan berpartisipasi dan mengirim delegasi untuk ikut membahas fenomena perubahan iklim dan bahan kimia.
Nantinya, dalam pertemuan itu, negara pihak akan meninjau dan memutuskan daftar bahan kimia yang akan diatur, serta mengkaji dan mengadopsi program kerja dan anggaran kerja.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, tahun ini Triple COPs mengambil tema “Clean Planet, Healthy People: Sound Management of Chemicals and Waste”.
Kemudian, selama kurang lebih tiga pekan, delegasi setiap negara akan membahas pemilihan anggota CRC dan POPRC, status implementasi konvensi, pencantuman bahan kimia baru dalam lampiran konvensi, upaya peningkatan efektifitas konvensi, kepatuhan, sumber dan mekanisme pendanaan serta upaya peningkatan kerja sama, dan koordinasi antara konvensi Basel, Rotterdam, hingga Stockholm.
Khusus isu pencantuman bahan kimia, bakal ada tujuh yang diusulkan masuk dalam lampiran Konvensi Rotterdam yakni, liquid formulations containing paraquat dichloride, corresponding to paraquat ion, carbosulfan, chrysotile asbestos enthion, acetochlor, phorate, dan hexabromocyclododecane.
Sementara itu, terkait isu pencantuman bahan kimia dalam lampiran Konvensi Stockholm, terdapat dua yang diusulkan yakni, dicofol dan perfluorooctanoic acid (PFOA).