KLHK Membahas Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Lewat Pemanfaatan Limbah B3
Pada tahun 2022, PT. Petrokimia Gresik melakukan pemanfaatan limbah fly ash dan bottom ash sebagai pupuk dan berhasil mengurangi emisi GRK sebesar 998,22 ton CO2e dengan nilai ekonomi Rp. 10 M.
Sedangkan PT. Inalum sebagai perusahaan pengelola Aluminium secara terintegrasi menggunakan energi terbarukan sampai 96 persen dari kebutuhan operasi dan berhasil mengurangi emisi GRK sevesar 2.27,61 ton CO2e.
Kemudian, PT. Prasadha Pamunah Limbah Indonesia (PPLI) yang merupakan pengelola Limbah B3 telah melakukan praktik pengelolaan limbah B3 yang ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi emisi GRK sebesar 30.651 ton CO2e.
Dalam diskusi itu, tiga presenter adalah perempuan salah satunya adalah Direktur Jenderal PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati.
Direktur LB3 Achmad Gunawan mengatakan perempuan banyak berperan penting dalam pengelolaan limbah B3.
Limbah B3
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Limbah Berbahaya dan Beracun PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan berdasarkan laporan IGRK tahun 2021, emisi GHG pada sektor energi 44 persen, sektor kehutanan 32,8 persen, sektor limbah 9,7 persen, pertanian 8,8 persen dan sektor industri 4,4 persen.
Lebih lanjut, dia menjelaskan emisi GRK dari Limbah B3 merupakan terbesar ketiga dari sektor limbah dengan total emisi 128.100 Gg CO2 e yang berasal dari pemanfaatan LB3 sebagai substitusi sumber energi, pengolahan insinerator, serta landfill yang dapat menghasilkan emisi Carbon Dioxida (CO2) dan Gas Methan (CH4).