Klub ISL Tagih Janji PSSI Soal Subsidi Rp 10 Miliar
jpnn.com - jpnn.com - Sejumlah klub peserta Indonesia Super League (ISL) sepertinya belum bisa menerima regulasi baru yang ditetapkan dalam Kongres PSSI di Bandung beberapa waktu lalu.
Pasalnya, beberapa klub masih memberikan sejumlah syarat kepada PSSI sebelum regulasi tersebut benar-benar direalisasikan dalam kompetisi musim baru nanti.
Syarat tersebut adalah, federasi sepak bola tanah air itu harus berkomitmen untuk merealisasikan rencana mereka memberikan subsidi Rp 10 miliar kepada setiap klub dalam satu musim.
"Kalau subsidi itu bisa direalisasikan, maka semua klub tidak akan keberatan dengan adanya pengetatan pemain asing ini," kata Haruna Soemitro, manajer Madura United.
Menurut dia, Indonesia yang sudah memasuki sepak bola Industri, seharusnya lebih memberikan kelonggaran kepada jumlah pemain asing di setiap klub.
Sebab, itu sangat mendongkrak market sepak bola tanah air. Haruna menyebutkan, pasar sepak bola Indonesia masih mendukung empat pemain asing dalam setiap klub.
"Kalau spiritnya kebijakan itu untuk penguatan kualitas tim nasional, tentu kami sangat mendukung. Tapi, kalau berbicara tentang industri sepak bola, kebijakan pengetatan pemain itu sangat melawan mekanisme pasar. Dan, itu sangat merugikan klub, dan saya yakin akan ada banyak klub merugi dan terancam bangkrut," tandasnya.
Nah, karena melawan mekanisme pasar tersebut, Haruna menyebutkan bahwa PSSI harus segera membuktikan komitmen mereka untuk memberikan subsidi kepada setiap klub jauh lebih besar dari subsidi yang mereka terima saat tampil di Torabika Soccer Championship lalu, yaitu masing-masing klub mendapat Rp 5 Miliar.