Km 44 Trenggalek-Pacitan Masih Rawan
Hal itu perlu dilakukan karena separo jalan yang lain telah miring serta tanah di bawah jalan masih labil dan berpasir.
Karena itu, ungkap Tri, jalan berpotensi ambles kembali jika di atasnya kelebihan muatan.
''Apabila terjadi hujan, amblesnya jalan lebih berisiko sehingga kami siap melakukan rekayasa arus jika itu diperlukan,'' ujarnya.
Sementara itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) ruas Trenggalek, Ponorogo, dan Pacitan BBPJN VIII Surabaya Ramlan menerangkan, berdasar kajian tim, amblesnya jalan itu disebabkan kurang pemadatan.
Agar kejadian serupa tak terulang, pemadatan perlu dilakukan kembali, tentu dengan alat berat yang lebih besar daripada sebelumnya.
Setelah mendapat kabar amblesnya jalan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengkajinya.
''Ketika ambles pertama kali, proses pengurukan dan pemadatan sudah 85 persen, tetapi itu harus dilakukan karena ambles kembali,'' ungkapnya.
Untuk itu, dia menginstruksikan agar timbunan tanah di lokasi tersebut dibongkar.