KMP Dorong Reshuffle, Pengin Masuk Kabinet?
jpnn.com - JAKARTA – Koalisi Merah Putih (KMP) belakangan turut mendorong Presiden Jokowi segera melakukan evaluasi kabinet, dalam arti melakukan reshuffle terhadap menteri yang tidak optimal bekerja.
Bendahara Umum Partai Golongan Karya hasil munas Bali Bambang Soesatyo mengatakan, dengan terus naiknya harga barang, tim ekonomi Kabinet Kerja tampaknya tidak sensitif pada aspirasi rakyat tentang kebutuhan pokok.
Akibatnya, popularitas pemerintahan sekarang anjlok. ’’Reshuffle kabinet yang sudah diagendakan Presiden Joko Widodo sebaiknya dipercepat dengan merombak tim ekonomi kabinet,’’ katanya.
Bambang menilai, para menteri ekonomi di Kabinet Kerja tidak mampu melakukan penyesuaian ritme kerja mereka setelah presiden mengubah kebijakan subsidi energi. Perubahan mendasar yang dampaknya langsung dirasakan rakyat adalah membiarkan harga eceran BBM dibentuk menurut mekanisme pasar.
’’Buktinya, harga BBM turun-naik kapan saja tanpa disosialisasikan,’’ ujar sekretaris Fraksi Partai Golkar itu.
Akibat kenaikan harga BBM sangat luas dan strategis. Itu terjadi karena BBM bersubsidi menyentuh harga kebutuhan pokok dan tarif jasa angkutan. Harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan bisa turun-naik kapan saja. Seharusnya, dalam situasi seperti itu, pemerintah tidak boleh diam saja.
’’Pemerintah sebagai regulator harus hadir di pasar untuk menstimulasi harga dan pasokan agar segala sesuatunya terkendali dan terjangkau oleh rakyat kebanyakan,’’ ujarnya.
’’Namun, karena tim ekonomi tidak sensitif, presiden harus menanggung akibat dari kelemahan tim ekonomi itu,’’ sambungnya.