KNPI: Jangan Mengabaikan Komponen Daya Beli Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Daya beli masyarakat dan lesunya perekonomian negara menjadi sorotan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di dalam refleksi 72 tahun kemerdekaan RI.
Menurut Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Rifai Darus (MRD), kebijakan pemerintah yang tengah fokus pada infrastruktur sebaiknya tidak mengabaikan komponen daya beli masyarakat. Ini agar perekonomian nasional pertumbuhannya tidak hanya kuat terlihat di atas kertas. Tetapi secara real dan faktual juga dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Saat ini, kita dihantui oleh krisis daya beli yang berimbas pada melemahnya sendi perekonomian negara. Ini harus diselesaikan jika tidak akan berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat," terang MRD dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (18/8).
Dia menyarankan pemerintah dan kaum muda duduk bersama membangun narasi tentang kebangsaan serta kepemudaan. Sebab, tantangan dan persoalan negeri ini teramat kompleks.
Pada wajah lain, Indonesia diproyeksi akan mengalami bonus demografi pada 2020-2030. Bila Indonesia tidak punya narasi dan rute menata kaum di Indonesia, proyeksi itu akan membawa musibah. Masih ada waktu untuk berbenah.
KNPI sendiri akan mengagendakan Sekolah Kepemimpinan Kaum Muda. Agenda itu merupakan bagian dari ikhtiar kaum muda yang berhimpun di KNPI untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
“KNPI berharap pemerintah bisa melibatkan stakeholder kaum muda untuk membuat pola, rute, dan mengaktivasi potensi kaum muda di seluruh lini. Berikutnya adalah merumuskan program bersama yang terukur, efektif serta diperlukan kesepahaman lintas sektor," paparnya.
MRD menuturkan, entitas organisasi yang berhimpun di KNPI begitu banyak, plural dan majemuk. Ada, atau tiada dukungan dari pemerintah, KNPI akan tetap eksis untuk menyiapkan mentalitas, kompetensi, serta kecakapan kaum muda. Sebab, di pundak kaum muda jualah nasib negeri ini dilanjutkan.(esy/jpnn)