Koalisi Majapahit Tak Kunjung Daftarkan Calon, Ternyata...
jpnn.com - HINGGA kemarin, Koalisi Majapahit belum solid menentukan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya. Bahkan, orang-orang yang mendaftar ke koalisi partai itu malah dikabarkan jalan sendiri-sendiri dan saling klaim dukungan.
Munculnya polemik itu tidak lepas dari rekomendasi hasil verifikasi bersama yang memunculkan empat calon wali kota dan empat calon wakil wali kota. Nah, semua orang yang merasa mendapatkan rekomendasi dari Koalisi Majapahit itu langsung bergerak ke pengurus partai di level pusat untuk berebut rekomendasi DPP.
Pertarungan itu diperparah dengan munculnya kabar rekomendasi awal yang dikeluarkan PKB. Syamsul Arifin yang merasa mendapatkan rekomendasi itu langsung menyodorkan namanya kepada pengurus Koalisi Majapahit. Padahal, pengurus di level kota belum berembuk dengan pengurus pusat.
Permasalahan itu berlanjut sampai rapat Senin malam (27/7) atau sebelum hari pendaftaran. Partai saling ngotot untuk bisa mendapatkan kursi sebagai pengusung wali kota.
Ketua Tim Kerja Koalisi Majapahit A.H. Thony tidak menampik soal perseteruan di dalam koalisi yang dideklarasikan pada 29 Juni itu. Namun, dia mengklaim bahwa sejauh ini koalisi masih tetap solid. Itu dibuktikan dengan koalisi yang masih satu suara hingga sekarang. "Lihat saja buktinya. Sampai sekarang tetap belum ada yang maju," ungkap dia.
Meski demikian, para bakal calon yang maju lewat koalisi malah saling klaim dukungan.
Sukoto misalnya. Dia mengaku mendapatkan lampu hijau dari pengurus Gerindra. Selain itu, partai lain yang akan bergabung adalah Demokrat, Golkar, PAN, dan PKS. "Ya memang minus PKB. Mereka punya calon sendiri kan," kata Sukoto.
Siang hingga petang kemarin, Sukoto mengaku terus memantau situasi di sekitar KPU Surabaya. Dia khawatir bila tiba-tiba ada pasangan yang daftar ke KPU. Dia akan siap pula untuk mendaftar. Semua persyaratan yang dia butuhkan sudah dikantongi. "Rekomendasi nanti bisa di fax dulu. Baru pada saat perbaikan berkas nanti kami susulkan," ujar dia.