Koalisi PDIP-Gerindra Bisa Ulangi Kemenangan di DKI
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dan sosial Holden Makmur menyatakan, PDI Perjuangan mestinya berani mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur pada pilhada DKI Jakarta. Menurutnya, justru percuma jika partai pemenang pemilu itu malah mengusung calon yang bukan kadernya sebagai cagub DKI.
Holden mengatakan, PDIP memiliki banyak kader yang bagus untuk diusung pada pilkada DKI. Antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kini sudah mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi penantang bagi Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok.
"Berdasarkan hasil survei, Risma berpeluang mengalahkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama," kata Holden, Minggu (14/8), menyikapi wacana tentang PDIP yang akan memasangkan Ahok dengan Djarot S Hidayat.
Holden mengakui, elektabilitas Risma memang hanya di angka 11 persen, atau jauh di bawah Ahok yang mencapai 53 persen. Namun, katanya, survei juga menunjukkan warga DKI sangat menyukai Risma.
"Sekitar 84 persen warga Jakarta menyukai Risma sementara petahana (Ahok, red) 82 persen. Ini wajar karena memang tingkat pengenalan Risma di Jakarta belum maksimal, akan berbeda nanti jika Risma mulai berkampanye," tutur Holden.
Lebih lanjut Holden juga berharap pada Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari PDIP, Gerindra, PKB, PPP, Demokrat, PKS dan PAN. Holden mengharapkan PDIP yang memilih kader sendiri sebagai cagub, mau menerima cawagub yang disodorkan Koalisi Kekeluargaan.
"Gerindra, PKB, PPP, Demokrat, PKS dan PAN sepakat mengajukan cawagub DKI yaitu Sandiaga Uno. Kalau ini sampai terjadi maka akan mengulang sejarah di mana PDIP pernah bermitra dengan Partai Gerindra di tahun 2012 saat mengusung Jokowi dan Ahok. Kolaborasi PDI-P dan Gerindra akan melahirkan pemimpin baru di Jakarta," pungkasnya.(fas/jpnn)