KOBAR: 9 Tahun Dukung Jokowi, Kenapa Sekarang Menyerang Berlebihan?
jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) ikut merespons dinamika politik setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai persyaratan batas usia Capres dan Cawapres beberapa waktu lalu.
KOBAR menilai, adanya dukungan ataupun kritikan dari publik terhadap putusan MK tersebut adalah hal yang wajar dalam negara demokrasi.
Namun kritik tetap harus mengedepankan etika dan menghormati harkat martabat setiap orang, terkhusus terhadap presiden sebagai kepala negara.
"Kami dari Koalisi Bersama Rakyat heran dan menyesalkan adanya kritik dan komentar di media sosial dari beberapa elite politik, pengamat, dan influencer, yang sangat berlebihan, bahkan mendiskreditkan dan menyerang figur Presiden Jokowi dan keluarganya," kata Deklarator dan Pendiri KOBAR Arnold Panjaitan di Jakarta, Jumat (20/10).
Menurut KOBAR, respons yang muncul dari para elite politik, pengamat, dan influencer ini, hanya memakai perspektif sepihak saja dan tidak memiliki landasan yang jelas.
"Mereka-mereka ini yang selama sembilan tahun mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi, kenapa belakangan ini justru menyerang Pak Jokowi dan keluarganya. Alasannya juga tidak mendasar, apa karena mereka merasa kepentingannya tidak diakomodir? Kan Pak Jokowi masih nyatakan ojo kesusu, ojo grusa grusu," ujar Arnold yang juga merupakan Ketua DPD GAMKI Jawa Timur ini.
Arnold menduga, hujatan dan serangan ini yang justru bisa membuat Presiden Jokowi dan keluarganya tidak nyaman dan malah dapat merenggangkan hubungan baik yang selama ini telah terjalin.
"Sekarang mereka menyerang Pak Jokowi, padahal selama sembilan tahun ini, mereka-mereka ini yang sudah banyak menikmati pemerintahan Jokowi. Jangan mau enaknya saja, pas sudah beda kepentingan, langsung lupa dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan Pak Jokowi," tegas Arnold.