Koleksi 'Bangkai' Mobil Perang untuk Kemanusiaan
Minggu, 04 April 2010 – 08:01 WIB
Semua mobil yang dihidupkan kembali itu, oleh Alok, surat-suratnya juga wajib dihidupkan. "Suratnya hidup semua karena saya nggak mau melanggar. Kalau nggak ada suratnya, saya nggak mau," tegasnya.
Ongkos menebus di tukang barang rongsokan, untuk satu unit mobil setelah ditimbang beratnya bisa mencapai Rp 5 juta. Setelah itu Alok menebus surat dem (lelang bekas mobil dinas) dengan harga paling mahal Rp 4 juta. "Setelah itu, biaya membangunnya sampai jadi, bisa sepuluh kali lipat," jelasnya.
Sulit bagi Alok untuk menjelaskan, mengapa dia begitu senang berburu mobil perang. "Nggak tahu kok senang saja. Sama kayak kita senang suara burung. Apa sih sebetulnya, burung di luar juga banyak, kenapa harus dipelihara? Nah begitu lah," katanya.