Komarudin Watubun Ajak Semua Pihak Kembalikan Kejayaan Maluku
Anggota Komisi II DPR itu menambahkan, pada abad 14 Masehi, saudagar India, Arab, Persia, dan Mediteranian Timur merahasiakan zona rempah kualitas terbaik.
"Jazirat-al-mulk yang terdiri lima pulau: Ternate, Tidore, Mare, Mutir, dan Makian menjadi pintu asal muasal nama Maluku atau tanah para raja. Pada abad 16 Masehi, musafir asal Portugal menyebut Mulk sebagai Moluco atau Moluccas,” jelasnya
Dia menambahkan, peringatan 500 tahun navigasi Ferdinand Magellan mengelilingi bumi adalah perayaan menelusuri nilai kehidupan, karya, dan berkah Allah di bumi melalui tanda alam yakni rempah kualitas terbaik di zona Jazirat-al-mulk—Ternate, Tidore, Mare, Makian, dan Mutir di Maluku abad 15-16 M.
Mengutip dari sejumlah referensi tepercaya dari sejumlah literatur hingga ke Belanda, Komarudin menyebutkan bahwa pada abad 16-18 M cengkih (cloves), pala (nutmeg), dan lada asal Maluku disebut the holy trinity of spices yang melahirkan tata ekonomi dunia.
“Abad 16-18 M rempah Maluku sangat langka dan mahal, bahkan melampaui harga emas di Eropa dan menjadi nilai tukar global abad 16-18 M di pasar-pasar Asia-Timur Tengah-Eropa. Zona Kepulauan Maluku pun disebut The Islands of Imagination,” tambahnya.
Pria yang karib disapa Bung Komar itu berharap seminar kali ini menjadi pendorong untuk semua pihak mengembalikan kejayaan Maluku dan Indonesia.
“Kalau Tiongkok merasa besar dengan jalur suteranya, Indonesia juga memiliki posisi yang sangat strategis di Asia. Indonesia diapit oleh dua samudera dan dua benua," ujarnya.
Di bagian barat laut, kata dia, Indonesia berbatasan dengan benua Asia. Di tenggara, Indonesia berbatasan dengan benua Australia. Di barat laut berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan sebelah timur laut berbatasan dengan Samudera Pasifik.