Komet ISON Hancur Ketika Mendekati Matahari
jpnn.com - PASADENA--Komet ISON atau lazim juga disebut komet abad ini oleh para ilmuwan dan ahli astronomi akhirnya meledak ketika mendekati matahari.
Gambar-gambar dari pesawat antariksa NASA menunjukkan Komet ISON hari Kamis (28/11) mendekati sejenak di sekitar matahari, tetapi komet itu lantas tidak muncul lagi.
“ISON kemungkinan hancur dalam perjalanan tersebut,” ujar periset solar sistem, Karl Battams dari Angkatan Laut Amerika, dalam konferensi video Google seperti dilansir BBC.
Meskipun ukurannya besar, komet itu kemungkinan tercerai-berai karena terpapar panas matahari. Ahli Badan Antariksa Eropa (ESA) yang memantau dengan menggunakan satelit Soho Sun menduga kematian komet tersebut sekitar pukul 21:30 GMT .
Phil Plait, seorang pakar astronomi yang menulis blog Bad Astronomy, sependapat dan mengatakan “saya pikir komet itu tidak berhasil melewati matahari.”
Sebelumnya, para pakar sudah memperkirakan komet ISON kemungkinan besar akan terbakar dan hancur berkeping-keping ketika mendekati matahari. Namun beberapa pakar lainnya berpendapat, ada kemungkinan komet ISON akan selamat dari kehancuran dan menghasilkan pertunjukan kembang api yang hebat. Kalau komet ISON selamat melintasi matahari, maka komet itu bisa dilihat dengan mata biasa sampai bulan Desember dari belahan bumi bagian utara.
ISON ditemukan dua astronom, Vitali Neyski dan Artyom Novichonok bulan September 2012. Komet itu diberi nama sesuai teleskop yang mereka gunakan di International Scientific Optical Network (ISON) dan dijuluki 'komet abad ini'.
Tidak seperti komet Halley yang dapat dilihat dari bumi setiap 75 hingga 76 tahun, komet hiperbolis seperti ISON hanya mungkin terlihat sekali. Pasalnya, komet ISON tidak berada dalam sebuah orbit. Ini berarti para periset hanya punya satu kesempatan untuk mengumpulkan data ilmiah sebanyak mungkin dari ISON.