Komisi IV Luncurkan Ekspor Perdana Sarang Burung Walet
jpnn.com, JAKARTA - Tim Kunjungan Spesifik Komisi IV DPR RI dipimpin Daniel Tanjung bersama Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Banun Harpini melakukan launching (meluncurkan) ekspor sarang burung walet hasil pengusaha Sumatera Utara ke negeri Tiongkok. Acara tersebut berlangsung di Cargo Bandara Kualanamu, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (31/3).
“Ini merupakan ekspor perdana produk sarang burung walet dari daerah luar Pulau Jawa sejak penandatanganan protokol tentang persyaratan higieni, karantina dan pemeriksaan untuk importasi produk sarang burung walet dari Indonesia ke Tiongkok,” kata Daniel.
Lebih jauh, Politikus PKB ini mengatakan Sumatera Utara merupakan produsen terbesar selain Pulau Jawa dan untuk pertama kalinya berhasil mengekspor 307,5 kilogram sarang walet langsung ke Tiongkok.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini mengatakan sarang walet merupakan salah satu komoditas populer yang digunakan sebagai bahan baku makanan dan minuman dengan tingkat konsumsi yang relatif tinggi di negeri Tiongkok.
“Berdasarkan data China Customs Import, sarang walet bulan Januari 2017 mencapai U$ 7,35 juta, meningkat 38,03 persen dibanding tahun 2016 mencapai U$ 5,32 juta. Indonesia juga merupakan peringkat pertama dengan nilai U$ 4,56 juta atau naik 36,25 persen dibandingkan Januari 2016 sebesar U$3,3 juta dengan pangsa pasar 62,06 persen,” jelas Harpini.
Menurut data karantina negara tujuan ekspor sarang walet selama ini selain Tiongkok adalah Thailand, Amerika, Hongkong, Taiwan, Jepang, Kamboja, Kanada, Australia, Singapura dan lainnya. Lewat data tersebut menunjukkan bahwa ekspor sarang burung walet Indonesia masih sangat potensial.
Daniel Johan memberikan apresiasi pada kinerja Balai Pertanian cukup baik, fasilitas jalan dan kebersihan.
Menurutnya, DPR RI menginginkan ada penyatuan badan nasional karantina yang saat ini terpecah pecah. Balai Karantina nasional ini sangat baik untuk menjaga Indonesia dari perdagangan bebas dan penyakit.