Komisi Uni Eropa Larang BlackBerry
Kamis, 05 Agustus 2010 – 12:40 WIB
FAKTOR keamanan jaringan kembali jadi isu penghambat penjualan BlackBerry di pasaran global. Setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, India, dan Kuwait, kini
giliran karyawan Komisi Uni Eropa diminta agar beralih dari handset keluaran Research in Motion (RIM) itu. Seperti di negara lain, Komisi yang memiliki 32.000 karyawan ini, khawatir tak bisa memonitor trafik jaringan BlackBerry.
RIM mengontrol jaringan BlackBerry di seluruh dunia lewat server pusat yang ada di Kanada dan Inggris. Provider lokal hanya bertugas menyediakan jaringan bagi pengguna BlackBerry, untuk kemudian dienkripsi dan diteruskan ke server pusat RIM. Cara sebaliknya juga dilakukan sebelum akhirnya telepon atau pesan diterima pengguna.
Seperti diberitakan Reuters, karyawan komisi Uni Eropa diminta menggunakan produk merek Apple iPhone atau smartphone keluaran pabrikan Taiwan, HTC. Kedua produk dinilai aman dari segi keamanan maupun keuangan. "Dari hasil evaluasi komisi, kami hanya mendukung komunikasi data dan telepon dengan perangkat HTC dan iPhone," ucap juru bicara komisi lewat e-mail.
Aturan lama, karyawan disarankan menggunakan PDA merek Qtek. Setidaknya 2.500 karyawan menjalankan perintah ini. Pihak RIM tetap yakin ancaman komisi tersebut takkan diikuti lembaga lain. Alasannya, aktivitas para pegawai kini sangat tergantung pada BlackBerry.
FAKTOR keamanan jaringan kembali jadi isu penghambat penjualan BlackBerry di pasaran global. Setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, India, dan Kuwait,
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tak Ada Pengusiran Jemaah saat Gibran Salat, Polisi Jangan Langsung Percaya | Reaction JPNN
-
Soal Dualisme Dekopin, Nurdin Halid: Kami Sah Secara Hukum
-
Ketum Dekopin Priskhianto Bakal Menggelar Munas Rekonsiliasi Dekopin
-
Jirayut Bakal Berkolaborasi dengan JKT 48
-
Bertemu Presiden El-Sisi, Prabowo Minta Pencak Silat menjadi Olahraga Resmi Mesir
BERITA LAINNYA
- Internet
Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
Rabu, 25 Desember 2024 – 16:32 WIB - Smart Techno
Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
Rabu, 25 Desember 2024 – 10:18 WIB - Komunikasi
Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
Senin, 23 Desember 2024 – 09:33 WIB - Komunikasi
Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia
Minggu, 22 Desember 2024 – 12:56 WIB
BERITA TERPOPULER
- Liga Indonesia
Kabar Baik Menghampiri Persija Jakarta Menjelang Jumpa Malut United
Rabu, 25 Desember 2024 – 21:21 WIB - Kriminal
Mobil Pelaku Tabrak Lari di Tebet Mercedes Jeep, Polisi Sudah Bergerak
Rabu, 25 Desember 2024 – 17:50 WIB - Daerah
Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
Rabu, 25 Desember 2024 – 19:42 WIB - Politik
Viral Nasib Jenazah Diabaikan Warga Gegara Beda Politik, Respons KPU Bali Tegas
Rabu, 25 Desember 2024 – 18:27 WIB - Humaniora
Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025
Rabu, 25 Desember 2024 – 17:33 WIB