Komitmen M Nuh Mulai Dipertanyakan
Didesak Teliti Ulang tentang Sontek Massal Di SDN 2 Gadel SurabayaSabtu, 18 Juni 2011 – 12:46 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saefudin menegaskan agar pemerintah meninjau ulang perlu dan tidaknya Ujian Nasional bagi Sekolah Dasar (SD) menyusul kecurangan sontek massal di SDN Gadel Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. "Harus ada peninjauan ulang terkait ujian nasional di tingkat SD ini. Apakah cara ini sudah tepat," kata Lukman dalam sebuah diskusi bertajuk Tragedi Siami dan Kleptorasi di Jakarta, Sabtu (18/6). Lukman berpendapat, ujian nasional SD sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi dengan adanya kebijakan wajib belajar 9 tahun. Karena itu, Lukman mendesak agar pemerintah tidak terlalu memaksakan diri. Apalgi desakan untuk menghapus ujian nasional juga telah disuarakan berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang kini masih menunggu keputusan hukum tetao. "Sebaiknya pemerintah memang tidak perlu memaksakan sistem ini, sebelum ada keputusan yang berkekuatan hukum tetap terhadap gugatan sejumlah kalangan yang meminta agar ujian nasional dikaji ulang," Lukman menegaskan.
Terkait kasus sontek massal di Surabaya, Lukman menilai sikap Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh terlalu defensif dengan membantah adanya sontekan massal. Menurut Lukman, terlalu dini jika Mendiknas membantah kesaksian Siami. Karena faktanya, Alif, putra Siami sempat mengatakan bahwa dirinya sengaja memberikan sontekan yang salah karena dirinya tidak rela untuk memberikan sontekan kepada teman-temannya. "Jadi kesimpulannya kan pasti ada sontekan massal, meski jawaban yang terjadi berbeda. Karena Alif sendiri sudah mengakui telah memberikan sontekan yang berbeda dengan jawabannya. Tetapi mengapa Mendiknas malah buru-buru membantah, dan menyatakan tidak ada sontekan massal," kata Lukman.
Dengan sikapnya itu, politisi dari PPP ini balik mempertanyakan komitmen Mendiknas M Nuh dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Menurut Lukman, terlalu dini Mendiknas membantah pernyataan Siami. "Karena itu, kesimpulan tidak ada Sontekan massal dengan alasan karena jawabannya berbeda harus diteliti ulang. Karena tidak semudah itu untuk menarik kesimpulan dimana fakta-fakta di lapangan sudah ditemukan barang bukti dan ada pengakuan ," Lukman menegaskan.
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saefudin menegaskan agar pemerintah meninjau ulang perlu dan tidaknya Ujian Nasional bagi Sekolah Dasar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jokowi Memanfaatkan Prabowo Subianto? Kapolri Bereaksi Begini | Reaction JPNN
-
Rencana BP Taskin Ingin Selaraskan Data Kemiskinan Menjadi Satu Data Tunggal
-
Klarifikasi MWA UI: Gelar Doktor Menteri Bahlil Menyesuaikan Jadwal Yudisium
-
Peduli Lingkungan, Sekolah-Sekolah di Bali Ikut Kompetisi Daur untuk Negeri
-
Wapres Gibran Sapa Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
BERITA LAINNYA
- Pendidikan
Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
Minggu, 17 November 2024 – 16:05 WIB - Pendidikan
Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
Minggu, 17 November 2024 – 15:02 WIB - Pendidikan
Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
Minggu, 17 November 2024 – 06:55 WIB - Pendidikan
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
Sabtu, 16 November 2024 – 15:30 WIB
BERITA TERPOPULER
- Kaltara
Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
Senin, 18 November 2024 – 06:57 WIB - Kriminal
Jimmy Tewas Bersimbah Darah, Polisi Langsung Antisipasi Carok Massal di Sampang
Senin, 18 November 2024 – 06:45 WIB - Investasi
Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya
Senin, 18 November 2024 – 09:15 WIB - Jogja Terkini
Selamat! Basuki Hadimuljono Dikukuhkan sebagai Ketum PP Kagama
Senin, 18 November 2024 – 10:15 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
Senin, 18 November 2024 – 06:17 WIB