Kompolnas Desak Polri Sikapi Bentrok di Cafe
jpnn.com - JAKARTA--- Bentrok antara anggota Brimob dan personel TNI di cafe Venus Depok dinilai sangat memalukan. Selain ada korban luka, bentrok juga mencoreng citra dua institusi.
"Ini akibat penegakan disiplin anggota belum maksimal. Ada pemakluman yang terus dibiarkan," ujar anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan di Jakarta kemarin (20/10). Bentrok terjadi Jumat 18 Oktober 2013 pukul 23.30. Insiden perkelahian itu dipicu oleh keributan meminta rokok.
Menurut Edi, anggota kepolisian idealnya tidak membawa nama institusi di tempat hiburan malam. "Perlu ada aturan tegas untuk anggota agar tidak sering berada di cafe-cafe. Ini yang belum ada," katanya.
Terpisah, anggota komisi III (bidang hukum) DPR Abubakar Al Habsyi juga meminta Polri dan TNI melakukukan evaluasi serius. "Jangan sampai yang semacam ini terulang terus menerus," katanya.
Abubakar menjelaskan masing-masing satuan juga sebaiknya meningkatkan pengamanan agar tidak ada anggotanya yang seenaknya keluar tanpa ada perintah yang jelas. Hal ini perlu dilakukan agar kasus seperti di Cebongan, Jogjakarta tidak kembali terulang.
Seperti diketahui kasus penyerangan di Lapas Cebongan bermula dari keributan antara anggota TNI dengan sipil di Cafe Hugos, jalan Adisucipto, Jogjakarta.
"Para pimpinan satuan Kepolisian dan TNI juga sebaiknya menertibkan para anggotanya yang kongkow-kongkow di tempat hiburan malam tanpa tujuan yang jelas," katanya. (rdl)