Kondisi Keuangan Bisa Picu Serangan Jantung
jpnn.com - Kondisi keuangan yang tidak stabil diduga bisa menjadi pemicu stres. Hal ini bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental, dari suasana hati sampai perilaku makan, yang akhirnya dapat berdampak menjadi masalah kesehatan yang serius. Serangan jantung merupakan salah satunya.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa perubahan kondisi keuangan ternyata berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian. Hubungan ini lebih sering diamati pada orang-orang usia muda.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini diterbitkan dalam jurnal kesehatan “Circulation” mulai tahun 1990 hingga 2005, serta melibatkan 3.937 partisipan berusia 23-35 tahun.
Awalnya penelitian ini dilakukan karena perubahan kondisi keuangan dianggap dapat menimbulkan masalah kesehatan, hingga dapat memperberat kondisi masalah kesehatan yang ada.
Dampak kondisi keuangan terhadap kesehatan jantung
Perlu diketahui bahwa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya hanya meneliti kondisi keuangan pada suatu waktu saja. Oleh karena itu, hubungan antara efek perubahan kondisi keuangan jangka panjang dengan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah hingga kematian belum bisa ditelusuri secara memadai.
Itulah kenapa, penelitian terbaru tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perubahan kondisi keuangan dari tahun 1990-2005, dengan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dan semua penyebab kematian dalam 10 tahun setelahnya (2005-2015).
Para peneliti juga memperhitungkan berbagai faktor, termasuk risiko penyakit jantungyang sudah ada dan latar belakang sosiodemografik.