Kondisi Politik Tak Kondusif, IHSG Anjlok
jpnn.com - JAKARTA – Bising politik di gedung parlemen Indonesia membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada hari Kamis (2/10). Bahkan, IHSG sempat meninggalkan level 5.000. Beruntung diakhir sesi terjadi sedikit akumulasi sehingga penutupan bursa berada di 5.000,809. Angka itu turun sebesar 140,104 poin (2,73 persen) dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan, indeks LQ45 jatuh 27,952 poin (3,21 persen) menjadi 842,858.
Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini (belum termasuk post trading) mencapai 286.227 kali dengan volume 3,959 miliar saham atau setara Rp 6,052 triliun. Sebanyak 316 saham turun dan hanya ada 45 saham berhasil naik.
Saham-saham yang masuk daftar top gainers antara lain, Centex (CNTX) naik 1.500 (9,68 persen) ke level 17.000. Indo Tambangraya (ITMG) naik 350 (1,34 persen) ke level 26.400. Renuka Coalindo (SQMI) naik 165 (15,21 persen) ke level 1.250. Trikomsel Oke (TRIO) naik 135 (9,31 persen) ke level 1.585.
Sebaliknya, saham-saham mengalami penurunan nilai paling dalam (top losers) diantaranya, Indocement Tunggal (INTP) turun 650 (3,00 persen) menjadi 21.025. Bank BCA (BBCA) turun 625 (4,80 persen) menjadi 12.400. United Tractors (UNTR) turun 575 (2,90 persen) menjadi 19.275. Mayora Indah (MYOR) turun 550 (1,80 persen) menjadi 29.950.
Tim Riset PT Valbury Asia Securities mengatakan sentimen dari data ekonomi dalam negeri sebenarnya cenderung positif. Aktivitas sektor manufaktur Indonesia membaik di September 2014. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia naik dari 49,5 di Agustus ke 50,7 di September.
”Lonjakan angka tersebut menandai ekspansi di sektor produksi setelah sempat mengalami kontraksi (penurunan) di Agustus. Sebagai catatan, angka indeks di atas 50 mencerminkan ekspansi atau pertumbuhan.” (gen/dio)