Konflik Hanura: Bahasa Wiranto Masih Bersayap
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dicap belum sepenuh hati menyelesaikan konflik internal partai yang dia dirikan tersebut.
Pandangan tersebut muncul, karena sampai saat ini belum terlihat langkah konkret yang diambil pria yang menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut.
"Harusnya Wiranto yang turun, tapi sampai saat ini beliau terkesan selalu menggunakan bahasa bersayap," ujar pengamat politik Hendri Satrio kepada JPNN, Sabtu (20/1).
Akibatnya, kata pengajar di Universitas Paramadina ini, sikap Wiranto diterjemahkan berbeda-beda oleh masing-masing kubu. Baik itu oleh kubu Oesman Sapta Odang (Oso) maupun Daryatmo.
"Kalimatnya kan menyatakan, 'ikuti AD/ART, saya bersama Anda, terus berjuang'. Itu kan akhirnya diterjemahkan masing-masing kubu sebagai bentuk dukungan," ucapnya.
Menurut Hendri, Wiranto sebaiknya segera menggunakan bahasa yang tegas. Paling tidak, berinisiatif mempertemukan dua kubu yang bertikai. Dengan demikian, permasalahan menjadi jelas.
Saat ditanya, apakah Presiden Joko Widodo perlu turun tangan, karena Hanura partai koalisi pemerintah dan telah menyatakan dukungan bagi Jokowi kembali, Hendri menyatakan tidak perlu.
"Enggak perlu, ini (persoalan) kecil. Cukup Wirato saja yang turun," pungkas Hendri. (gir/jpnn)