Kongres PAN: Kubu Mulfachri Sebut 30 Orang Berdarah
jpnn.com, KENDARI - Ketua Panitia Pengarah Kongres V PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa kericuhan yang terjadi merupakan tanggung jawab panitia.
Menurut dia, dalam posisi pembahasan dan perbedaan pandangan, pasti ada dinamika yang tinggi hingga disusul dengan gesekan fisik. Namun, Eddy menegaskan bahwa secara keseluruhan ini masih dalam konteks yang relatif normal dan demokrasi.
"Tidak hanya di partai kami, tetapi di organisasi-organisasi lain juga sudah ada. Di organisasi massa, kepemudaan, ada juga kejadian permasalahan tersebut," kata Eddy kepada wartawan di arena Kongres V PAN, Hotel Claro, Kendari, Sultra, Selasa (11/2) sore.
Menurut dia, karena pihaknya harus menyikapi secara dewasa terkait persoalan yang terjadi. Dia menegaskan, persoalan yang terjadi tidak akan membuat PAN terpecah belah. "PAN sudah dewasa dan berdemokrasi. Apa pun yang dihasilkan hari ini, tidak akan memecah belah PAN," kata dia.
Eddy menegaskan bahwa apa pun yang terjadi merupakan tanggung jawab panitia. Sekretaris jenderal (sekjen) PAN itu mengapresiasi kinerja Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam dan seluruh jajaran yang telah melakukan pengamanan dengan baik.
"Apa pun yang terjadi di dalam ya itu menjadi tanggung jawab panitia. Kami sudah lihat, Pak Kapolda dengan seluruh jajarannya sudah menjaga proses ini dengan sangat baik. Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras Pak Kapolda beserta jajarannya," kata Eddy.
Sementara Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo menyatakan bahwa seharusnya kericuhan itu tidak perlu terjadi. "Seharusnya tidak perlu terjadi," kata Drajad di Hotel Claro, Kendari, Sultra, Selasa (11/2).
Drajad yang juga salah satu calon ketua umum PAN itu menegaskan bahwa seharusnya ini menjadi pelajaran bagi partai berlambang matahari putih itu agar bisa lebih baik lagi menggelar kongres.