Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Konon, Internal PPP Sedang Retak Gegara Sandiaga Uno

Kamis, 10 Agustus 2023 – 20:47 WIB
Konon, Internal PPP Sedang Retak Gegara Sandiaga Uno - JPNN.COM
Sandiaga Uno. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin melihat ada keretakan di internal PPP karena sosok Sandiaga Uno. Hal itu disampaikannya melihat adanya pihak yang pro dan kontra dengan pengusungan Sandi sebagai bacawapres.

"Kalau kami lihat dari sejarahnya PPP, kan, sudah beberapa kali pecah, beberapa kali ada faksi. Dan kalau kami melihat dukungan Bacawapres ini dengan Sandiaga Uno juga sudah kelihatan faksi-faksinya itu. Ada yang mendukung Sandiaga Uno sebagai Cawapres ada yang tidak. Dan kenyataannya seperti itu," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (10/8).

Ujang juga menyebut konfrontasi secara terbuka di internal PPP merupakan daya gedor bagi koalisi agar aspirasi cawapres Sandiaga Uno di akomodasi oleh PDIP pada Pilpres 2024.

"Kan, prinsipnya kalau berkoalisi harus dapat. Kalau berkoalisi dengan PDIP paling tidak capresnya dari PDIP, cawapresnya dari PPP," kata Ujang

Ujung menyarankan faksi-faksi di internal PPP tidak saling balas komentar baik di media atau medsos agar persoalan yang terjadi tidak semakin besar.

"Mestinya tidak berbalas komentar di media, agar tidak semakin kusut persoalannya di internal PPP. Semakin berbalas komentar, maka akan semakin runyam masalahnya.Mestinya dari masing-masing faksi, bisa menahan diri agar PPP tetap kondusif," kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah elite PPP terlibat konfrontasi secara terbuka di media.

Hal itu bermula dari pernyataan Waketum Arsul Sani yang menyebut kemungkinan yang terjadi jika Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tidak menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin melihat ada keretakan di internal PPP karena sosok Sandiaga Uno.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close