Konon Jembatan Ini Dihuni Peri-peri Cantik
Anehnya, dari rangkaian kecelakaan yang terjadi, tidak pernah ada yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Kini, jembatan Bendo Peri sudah memiliki wajah baru. Sudah tampak lebih hidup. Jembatan ini sekarang memiliki dua sisi, yang lama dan baru.
Jembatan lama diperbarui akibat tikungan terlalu tajam dan menanjak. Sementara itu, jembatan baru yang dibangun tahun 2018 relatif datar dan terang. Pengendara banyak berlalu-lalang.
Narasi horor pun semakin lama makin memudar. Rangkaian peristiwa kecelakaan tidak lagi sering terjadi. Namun, kata Solikin sungai di bawah jembatan sering dijadikan tempat ritual.
Lengkap dengan persembahan sesaji, seperti dupa buah-buahan, telur ayam kampung, dan masih banyak lagi. Biasanya ritual semacam itu dilakukan pada malam Jumat dan Selasa kliwon.
“Menurut cerita, pernah ada orang asing yang datang ke sungai bawah jembatan untuk mencari perumahan Bendo Peri. Orang itu mengatakan ada perumahan mewah. Namun saya lihat tidak ada bangunan yang berdiri. Lalu orang itu pergi,” ujarnya.
Pengalaman mistis juga dialamin Imanah. Warga Secang ini akan mengurus keperluan ke Tembarak dengan melewati jembatan itu. Ia heran melihat ada perempuan penjual jambu laris manis dikerubuti pembeli persis di pinggir jembatan besar itu.
Ia hendak berhenti membeli, tapi diurungkan niatnya karena masih hendak bepergian. Lalu pulangnya ia berhenti di jembatan mencari penjual jambu, tapi tak ketemu. Ibu satu anak itu lantas bertanya pada warga setempat.
“Katanya tidak pernah ada penjual jambu di pinggir jembatan itu. Malah saya dikatakan beruntung tidak jadi berhenti. Kalau sampai berhenti beli jambu mungkin akan jatuh ke bawah jembatan,” ujarnya. (radarsemarang)