Konsep Sekolah Virtual ala Ganjar Bisa Diterapkan di Daerah Lain untuk Membantu Anak-Anak Belajar
jpnn.com, SEMARANG - Ide dasar pembentukan Sekolah Virtual yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai sangat bagus dan pro masyarakat kecil.
Menurut pakar pendidikan Universitas PGRI Semarang, Ngasbun Egar, sekolah virtual tersebut memberikan harapan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk Kembali mengukir cita-citanya bersekolah.
"Program ini sangat pro rakyat, terutama bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Mereka dijembatani dengan program Sekolah Virtual dan bisa kembali mengukir cita-citanya," kata Direktur Pascasarjana Universitas PGRI Semarang ini.
Ngasbun sudah familiar dengan metode sekolah daring atau jarak jauh. Namun, yang bertujuan untuk menyelamatkan anak-anak putus sekolah seperti Sekolah Virtual ini, baru pertama kali ini ditemukan.
"Kalau sekolah daring di beberapa negara sudah ada. Tapi kalau yang seperti Sekolah Virtual ini yang tujuannya menjembatani anak-anak miskin bisa sekolah dan menyelamatkan anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, ini baru yang pertama saya dengar. Makanya saya sangat mengapresiasi program ini," tegasnya.
Ngasbun juga meyakini program Sekolah Virtual bisa ditiru dan diterapkan di daerah lain di Indonesia, khususnya daerah-daerah terpencil. Mereka yang mengalami kesulitan mengakses pendidikan karena faktor ekonomi, dapat terbantu dengan program ini.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat sekolah virtual untuk menanggulangi angka anak putus sekolah di Jawa Tengah. Sekolah virtual dibuka di dua tempat, yakni di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali.
Peresmian sekolah virtual itu dilakukan secara daring oleh Ganjar di ruang kerjanya, Selasa (13/10) lalu. Hadir dalam acara itu, sejumlah siswa yang mengikuti sekolah virtual beserta orang tua masing-masing.