Konser Amal Virtual, Bamsoet: Jangan Salahkan Pihak Lain, Saya yang Bertanggung Jawab
Ketua Panitia penyelenggara konser, Olivia Zalianty, mengungkapkan lelang motor listrik GESITS milik Presiden Joko Widodo pada 17 Mei 2020 berjalan lancar.
Warga antusias saling berlomba melemparkan penawaran agar bisa memiliki motor dengan tanda tangan Presiden Jokowi yang akan menjadi kenangan dan koleksi pribadi seumur hidupnya.
Bahkan seorang warga asal Jambi, M. Nuh, sampai menawar di angka Rp 2,55 miliar.
"Setelah acara selesai, panitia menghubungi Pak M. Nuh. Singkat cerita beliau menyatakan tak sanggup membayar alias mundur. Sesuai prosedur lelang yang berlaku di berbagai tempat, jika pemenang lelang mundur maka panitia akan menghubungi pemenang kedua dan seterusnya untuk menawarkan apakah ada yang mau mengambil barang yang dilelang dengan harga sesuai yang dimenangkan oleh peserta lelang. Pak Warren Tanoesoedibjo menyatakan kesanggupannya membeli GESITS di harga Rp 2,55 miliar sehingga beliau secara resmi menjadi pemenang lelang," jelas Olivia.
Olivia juga mengklarifikasi sejumlah hal yang berkembang di media sosial terkait penyelenggaraan konser amal virtual tersebut.
Salah satunya ada yang menggoreng sedemikian rupa seolah-olah acara tersebut sebuah konser dengan panggung besar dan penonton ribuan serta dihadiri presiden secara fisik. Padahal semua berlangsung virtual dari rumah masing-masing.
"Beredar juga katanya konser ini menelan biaya Rp. 6,7 miliar. Padahal faktanya hanya menelan biaya sekitar Rp 500 jutaan. Itupun menggunakan dana gotong royong dari pribadi-pribadi yang terlibat, sama sekali tidak menggunakan uang negara. Disiarkan secara live dari TVRI dan direlay oleh berbagai stasiun TV swasta antara lain iNews, Net Tv, Metro Tv, O Channel, SCTV, Indosiar, dan ANTV, itupun tidak mengeluarkan biaya blocking time. Seluruhnya ikhlas bergotong royong untuk membantu," tutur Olivia.
Bamsoet menuturkan, begitu mendengar ada yang diperiksa di Polda kalteng dan Polda Jambi, dia memohon agar Polda Kalimantan Tengah yang memeriksa seorang ibu penyebar hoaks penyelenggaraan konser, serta Polda Jambi yang memeriksa M.Nuh yang nge-prank lelang motor listrik GESITS, melepaskan keduanya.