Konsumsi Kopi Robusta Dalam Negeri Masih Rendah
jpnn.com - BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengajak masyarakat gemar minum kopi robusta melalui ajang Lampung Coffee Festival (Lacofest) 2016 yang digelar 7-8 Desember di Mall Boemi Kedaton, Bandar Lampung.
Ajang perdana bagi penikmat dan pelaku kopi ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri.
“Lampung merupakan eksportir kopi robusta terbesar di Indonesia. Namun konsumsi dalam negeri masih rendah, sehingga sangat tergantung pada ekspor biji kopi. Kami ingin masyarakat gemar minum kopi agar nilai tambah ekonominya meningkat,” kata M. Ridho Ficardo.
Provinsi Lampung merupakan eksportir kopi robusta terbesar Indonesia dengan volume 250 ribu—300 ribu ton per tahun dengan tujuan Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.
Namun harganya sering anjlok di tingkat petani karena masih disetor negara-negara importir. Lewat ajang ini, Gubernur Ridho mengajak masyarakat meningkatkan konsumsi kopi robusta, kopi khas Lampung.
Sejumlah acara dikemas antara lain pameran kafe, kongkow komunitas, dan aneka hiburan. Panitia juga menggelar berbagai lomba seperti lomba citarasa kopi dengan total hadiah Rp 15 juta, perang barista (pembuat dan penyaji kopi) berhadiah Rp 10 juta, dan desain poster berhadiah total Rp 10 juta. Semua perlombaan tersebut tidak dipungut biaya pendaftaran.
Pada acara puncak, digelar talkshow soal kopi Lampung yang menghadirkan Gubernur Ridho Ficardo. Menurut Kepala Dinas Perkebunan Lampung Edi Yanto, ajang Lacofest bakal menjadi tahunan.
“Sejak lama Lampung dikenal secara nasional bahkan internasional, sebagai daerah penghasil kopi. Nikmatnya kopi Lampung terkenal di seluruh Indonesia hingga mancanegara. Ini salah satu alasan mengapa perlu membuat acara besar guna menegaskan bahwa Lampung identik dengan kopi dan surga bagi para pecinta kopi,” kata Edi.