Kontingen SEA Games Vietnam 2021 Dipangkas, Ketua Komisi X DPR Bereaksi, Simak
Namun, saat polemik pencoretan timnas putra futsal belum sepenuhnya rendah, kata Huda kini publik kembali digegerkan dengan surat terbuka yang disampaikan atlet senam potensial Sutjiati Narendra yang gagal berangkat ke Vietnam.
Pun juga saat mereka membaca cerita dari Muthia Nur Cahya pesenam muda peraih emas PON Papua asal Makassar yang mengalami nasib sama dengan Sutjiati Narendra.
“Sutjiati Narendra dan Muthia Nur Cahya adalah atlet-atlet potensial sehingga wajar jika publik mempertanyakan standar apa yang dipakai oleh Tim Review PPON untuk menentukan satu atlet bisa berangkat satu lain tidak,” ujar politikus PKB ini.
Huda mengatakan berbagai alasan yang disampaikan tim review PPON maupun Kemenpora menanggapi pencoretan atlet atau cabang terkesan tidak singkron.
Dia mencontohkan alasan Ketua Tim Review PPON Moch Asmawi yang menyebut keterbatasan anggaran sehingga hanya atlet berpotensi mendali yang diberangkatkan ke Sea Games Vietnam.
Di sisi lain, Menpora Zainuddin Amali berdalih paradigma prestasi olah raga Indonesia harus berubah dari mengejar prestasi di Sea Games atau Asian Games menjadi fokus ke Olimpiade.
“Jadi, ini mana yang benar, adanya keterbatasan anggaran atau karena mengejar prestadi di Olimpiade sehingga kalau kirim kontingen ke SEA Games Vietnam enggak perlu terlalu banyak,” tanya Huda.
Huda menilai harus ada konsistensi antara konsep pembinaan olahraga prestasi dengan realisasi di lapangan.