Kopi Arabika Gayo Kian Terpuruk
“Prediksi harga akan naik, bisa terjadi bila kopi sedikit namun permintaan pasar banyak. Begitu pula sebalinya, walau kopi banyak tapi permintaan pasar internasional sedikit, otomatis harga kopi masih murah,” ujar pembisnis Bubuk Kopi merek Aman Kuba ini.
Terkait naiknya nilai Dolar menurut Ikrar merupakan bukti bahwa kenyataan itu tidak mempergaruhi harga kopi. “Bukan beratri nilai Dolar naik, harga kopi ikut naik,” kata pria yang masih melajang ini.
“Harga green been asalan grade 5 dengan kadar air 15 – 15 perkilo hingga saat ini saja masih Rp. 25.000. Benar-benar terpuruk. Dengan kenyataan ini yang dirugikan adalah petani,” ungkapnya dengan nada menyesal.
Ikrar berharap dengan adanya peran para eksportir dan koperasi di wilayah Aceh bagian Tengah itu, para petani kopi semestinya dapat terbantu dengan cara memberi pinjaman uang agar petani dapat sejenak menopang hidup, sembari menunggu harga kopi naik. Peran Pemerintah Daerah juga dinilai lemah menyiasati persoalan ini, agar petani kopi Arabika Gayo tak kerap tercekik. (yus)