Karena itu, Jawa Pos melahirkan halaman khusus anak muda bernama DetEksi. Halaman yang mulai terbit pada 2000 tersebut digawangi anak-anak yang kreatif dan selalu menyuguhkan hal-hal baru. Berdasar survei AC Nielsen, lebih dari 51 persen pembaca Jawa Pos berusia di bawah 30 tahun. "Jadi, jangan pernah meremehkan anak muda," tegasnya. Azrul yakin, dengan digawangi anak-anak muda, masa depan koran akan baik. (lid/jpnn/c5/ca)
MALANG - Di tengah semakin derasnya gempuran internet dan media online, koran masih akan tumbuh. Optimisme itu diungkapkan Direktur Utama Jawa Pos