Korban Bully, Siswi SMP Anak Pembantu Ini Jadi Konselor Sekolah
”Saya hanya mendengarkan. Nanti kalau sudah selesai bercerita, saya hanya menasihati. Terkadang kalau tidak bisa memberikan nasihat, saya lapor ke guru bimbingan konseling (BK),” katanya.
Anak kedua di antara dua bersaudara tersebut mempunyai cara agar teman-temannya mau curhat. Wina sengaja menyembunyikan identitasnya sebagai konselor agar teman-temannya leluasa untuk curhat. Karena alasan itu pula, dia tidak mau identitasnya dimuat di Jawa Pos.
Nasihat yang diberikan Wina tidak jarang merupakan pengalaman pribadi. Namun, dia tidak pernah menceritakan pengalamannya itu kepada orang lain.
’’Saya bilang saja kalau kenal orang di cerita saya. Padahal, ya itu pengalaman saya sendiri,” katanya, lantas tersenyum.
Pasien Wina rata-rata bercerita mengenai hubungan dengan keluarga dan kesulitan sekolah. Beruntung, ketua OSIS itu pernah mengalami permasalahan yang sama.
’’Saya dulu nakal banget. Tapi, saya kini dapat belajar dan menasihati orang dengan pengalaman saya di masa lalu,” beber Wina.
Dia lantas menceritakan masa lalunya yang kelam. Sejak SD, Wina sering berkelahi. Di sekolah lamanya, Wina bahkan terkenal jago pukul. Dia sering memukul teman yang mengganggu gengnya.
”Pernah waktu kelas VII, saya didatangi kakak kelas. Mereka membentak, tapi saya tidak takut. Saya pukul mereka semua,” kenangnya.