Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Korban Lapindo Bertahan di Istana

Selasa, 02 Desember 2008 – 13:18 WIB
Korban Lapindo Bertahan di Istana - JPNN.COM
Foto : Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Sekitar 1.000 warga korban lumpur Lapindo yang mengatasnamakan dirinya 'Tim 16' terdiri dari warga Perum TAS I (Tanggulangin Anggun Sejahtera) dan Perum TCPP (Tanggulangin Citra Pesona Permai) bertahan di depan istana presiden di Jakarta. Warga 16 RW dari Kedungbeno, Tanggulangin, dan Sidoarjo-Jawa Timur itu mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memanggil Aburizal Bakrie untuk membayar sisa ganti rugi 80 persen.

Kedatangan ribuan warga dengan bus, kereta api, dan kendaraan pribadi itu bergerak bersama dari Masjid Istiqlal Jakarta. Sejak bergerak serentak pukul 09.00 Wib, hingga pukul 12.00 Wib, para pendemo masih bertahan di depan istana. Memasuki waktu Zuhur, salah seorang peserta aksi mendengungkan azan dari mobil aksi.

Sekitar 500 aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir bersiaga diseluruh titik di depan istana dan silang Monas.Koordinator lapangan aksi Mudjiono kepada wartawan mengatakan, pihaknya tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Presiden SBY atau pembayaran sisa 80% lunas dibayar tanpa dicicil kepada 4.500 warga korban lumpur PT Lapindo Brentas Inc.

”Kontrakan rumah kami sudah habis sejak Nopember. Janji pihak PT Minarik Lapindo Jaya (MLJ) sebagai perpanjangan tangan Lapindo untuk membayar ganti rugi aset korban lumpur terakhir pada Nopember 2008, tapi sampai sekarang ganti rugi itu belum juga dibayar, dimana kami tinggal nantinya,” bebernya.

JAKARTA - Sekitar 1.000 warga korban lumpur Lapindo yang mengatasnamakan dirinya 'Tim 16' terdiri dari warga Perum TAS I (Tanggulangin Anggun Sejahtera)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News