Korban Longsor di Nganjuk Masih Dirawat
jpnn.com, NGANJUK - Kepala Puskesmas Ngetos dr Budi Santoso mengatakan, dua orang korban tanah longsor di Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, hingga kini masih dirawat, karena luka setelah tertimpa tanah longsor, Minggu (14/2) malam.
"Kemarin ada 21 orang (dirawat di Puskesmas Ngetos). Yang dua masih diobservasi," kata dr Budi Santoso, Senin (15/2).
Ia mengatakan selain yang masih dirawat di puskesmas, ada tiga orang meninggal dunia.
Dua korban yang meninggal sempat dirawat petugas medis dan kini telah dimakamkan, sedangkan satu korban meninggal masih dirawat petugas medis di lokasi kejadian. Tubuhnya dibersihkan dari sisa material lumpur.
Petugas medis berupaya keras memberikan pertolongan pada korban tanah longsor tersebut. Untuk yang luka, selain dua yang masih diobservasi, lainnya hanya mengalami luka ringan.
"Saat ini yang luka ringan sudah dibolehkan pulang, tinggal di rumah Pak Lurah. Yang dua masih diobservasi," kata dia.
Pihaknya juga menempatkan personel tenaga medis di lokasi tanah longsor sehingga petugas bisa langsung bertindak jika terjadi temuan. Selanjutnya, korban akan dibawa ke puskesmas untuk perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan korban tanah longsor di Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, kurang lebih 21 orang yang awalnya terdata hilang namun lima orang sudah ditemukan, tiga di antaranya meninggal dunia.