Korban Longsor Tolak Tempati Rumah yang Belum Dialiri Listrik dan Air
jpnn.com - TENGGARONG – Korban longsor yang terjadi pada 2011 di Kecamatan Sebulu, Kukar, menolak direlokasi. Penyebabnya, 54 rumah yang dibangun sebagai pengganti, belum dialiri air dan listrik. Lokasinya yang berada di pegunungan juga menjadi hambatan.
Sekretaris Camat Sebulu Hazrul Aswal mengatakan, pihaknya akan mengusulkan anggaran sebesar Rp 6 miliar pada APBD Perubahan 2015 ini, untuk memenuhi dua item tersebut. Diketahui, areal relokasi ini terletak di RT 10 Desa Sebulu Ilir. Rumah yang bangun bertipe 36.
Sementara itu Ketua DPRD Kukar Salehuddin menyoal areal relokasi yang dibangun di atas gunung dan jauh dari permukiman.
“Perencanaan pembangunan rumah untuk relokasi korban longsor tidak matang, karena tak sesuai harapan warga,” jelasnya.
Harusnya sebelum membangun hunian, dipikirkan lokasi yang terbaik, sehingga tidak bermasalah di kemudian hari.
“Selain listrik, lokasinya juga dikeluhkan warga,” tutur Saleh.
Sebagai informasi, longsor yang terjadi pada 2011 itu, membuat 21 rumah ambruk. Sementara penghuni di 29 rumah lainnya, juga dievakuasi. Secara keseluruhan, korban yang dievakuasi berjumlah 54 kepala keluarga atau 190 jiwa.(adw/ica/k9/jpnn)