Korban Tewas Akibat Longsor Tambang di Gorontalo Mencapai 23 Orang
jpnn.com - GORONTALO - Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah mencapai 23 orang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan data yang tercatat dan sudah terkonfirmasi pada Selasa pukul 23.00 WITA, total keseluruhan korban mencapai 173 orang.
"Perinciannya 23 orang meninggal dunia, yang selamat 81 orang, dan masih dalam pencarian sebanyak 33 orang," kata Hariyanto di Gorontalo, Rabu (10/7).
Menurut dia, korban yang selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/7) malam, sebagian besar mengalami luka-luka hingga patah tulang, dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Memasuki hari ketiga setelah kejadian, jumlah tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di lokasi telah bertambah, yakni hadirnya tim elite yang didatangkan khusus dari Basarnas pusat hingga personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Sulawesi Utara.
Proses evakuasi yang sebelumnya memakan waktu dan tenaga ekstra, sudah lebih mudah dan cepat karena adanya bantuan Helikopter AW 169 Register 0-3304 milik Baharkam Polri yang didatangkan oleh Kapolda Gorontalo.
"Mengingat hari sudah gelap, proses pencarian di lokasi hingga evakuasi untuk sementara dihentikan dan mulai dilanjutkan kembali pagi hari ini," katanya.
Selain itu personel gabungan yang berada di Posko SAR Desa Tulabolo juga terus mengumpulkan data dan informasi terkait jumlah hingga identitas dari para korban, agar lebih memudahkan pihak keluarga yang mencari keberadaan anggota keluarganya.